Rabu, 01 Agustus 2012

Kemelut BBM Hambat Distribusi Sembako

SENGKARUT Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengancam kelangkaan barang kebutuhan pokok di kabupaten berjuluk Bumi Marunting Batu Aji tersebut. Pasalnya, kendaraan pengangkut barang kebutuhan pokok itu kesulitan mendapatkan BBM jenis solar. Artinya, jika kendaraan pengangkut tersebut tak beroperasi, distribusi barang kebutuhan pokok bakal terhambat.

Menurut Sekretaris Angkatan Muda Penerus Perjuangan (AMPP)-46 Kumai Kobar, Raihan Fauzi, pendistribusian barang kebutuhan pokok dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai ke seluruh wilayah Kobar terancam terhambat. Banyak kendaraan pengangkut barang kebutuhan pokok tersebut tak beroperasi karena tak mendapatkan jatah BBM jenis solar dari Statsiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Kendaraan pengangkut barang sembako tersebut kalah bersaing kendaraan pelangsir yang terus memadati seluruh SPBU di Kobar. "Bagaimana truk bisa dijalankan. Solar kan sulit. Harusnya kami diberikan jalur pengisian BBM khusus atau sendiri di setiap SPBU," ujar pria yang juga menjadi Sekretaris Organda Unit Kumai itu.

Dia melanjutkan, kendaraan yang bisa mendapatkan BBM lewat jalur khusus tersebut akan diberi pengenal berupa pemasangan stiker khusus pengangkut sembako. Selain itu, kendaraan hanya boleh mengisi BBM di jalur khusus tersebut jika sudah mengangkut sembako. Hal ini untuk menghindari penyelewengan. "Permintaan para supir truk pengangkut ini sipel saja."

AMPP-46, telah melayangkan surat kepada semua pemilik SPBU di Kobar. Namun, tak digubris. Akhirnya, AMPP-46 menyampaikan surat permohonan supaya diberikan jalur pengisian BBM di SPBU, bagi angkutan pelabuhan Panglima Utar Kumai, kepada Pemerintah Kabupaten Kobar. Surat tersebut juga ditembuskan kepada sejumlah unsur Muspida. "Kalau Pemkab juga tak menggubris surat itu, kami akan mogok beroperasi. Biar susah, susah semua sekalian."

Bahkan, Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) sekaligus Ketua AMPP-46, Syachril mengatakan, distribusi barang sembako ke sejumlah kabupaten di Kalteng juga bakal terhambat. Pasalnya, sebagian kendaraan tersebut jaga mendistribusikan sembako ke luar wilayah Kobar. Ia merinci, jumlah kendaraan pengangkut sembako dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai sekitar 250 kendaraan. Sebanyak 100 kendaraan dioperasikan untuk mendistribusikan sembako ke pasar dan grosir sembako yang ada di dalam wilayah Kobar. Sedangkan 150 kendaraan sisanya, dipergunakan untuk mendistribusikan sembako ke kabupaten sekitar Kobar seperti Seruyan, Lamandau dan Sukamara.

2 komentar: