Minggu, 29 Juli 2012

Mendulang Untung dari Jualan Batako


BISNIS bahan baku bangunan, terutama batako hingga saat ini masih sangat menjanjikan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Hal ini seiring dengan semakin maraknya pembangunan seperti perumahan, gedung-gedung dan bangunan sarang burung walet.

Seperti yang dilakoni Sunardi, 55, warga Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan Kobar. Usaha tersebut mulai digeluti Sunardi sejak sejak 2006 silam. Namun, baru mulai berkembang pada pertengahan 2008.

Awalnya, dia hanya memproduksi 10 buah batako per hari. Hasil produksi tidak lang dijual, tapi dikumpulkan dulu selama sebulan. Setelah terkumpul, barulah dijual kepada para tetangganya yang akan membangun rumah. Namun, lambat laun usahanya mulai berkembang. Saat ini, rata-rata dirinya dapat memproduksi hingga 3000 batako lebih per hari.

Untuk memproduksi 3000 batako tersebut, dia harus mengeluarkan Rp2,78 juta untuk membeli 48 sak semen dan Rp1,8 juta untuk tiga truk pasir. Selain itu, untuk biaya gaji 20 pegawainya, setiap bulan dia mengalokasikan dana sebesar Rp30 juta.

Permintaan batako terhadap dirinya juga cukup tinggi. Setiap harinya dia bisa menjual hingga 2000 batako. "Batako dijual dimulai dengan harga Rp1650-Rp3 ribu per buah. Itu ditentukan dari kualitas batako."

Keuntungan yang diperoleh ayah dari empat orang anak ini setiap bulannya mencapai Rp25-Rp30 juta. Selain itu dia bisa mengurangi angka pengangguran Kobar dengan mempekerjakan sebanyak 20 karyawan. "Saat ini, saya sedang mengembangkan usaha ini dengan membuka cabang di SP 3 Sungai Rangit."

Suami dari Masriah ini menceritakan, untuk melakoni wirausaha pembuatan batako, paving, bis beton, kolong selokan dan beragam jenis lainnya ini, normalnya memerlukan modal kurang lebih Rp 200 juta. Rinciannya, untuk tanah tempat memproduksi dan gudang sederhana dibutuhkan uang sebesar Rp 90 juta. Membeli peralatan dan mesin cetak batako, paving, bis beton kualitas bagus dibutuhkan uang sebesar Rp45 juta. Membeli dua unit truk kecil untuk mengantar produk pesanan dan operasional diperlukan uang sebesar Rp 100 juta. Belum terhitung bahan-bahan, seperti pasir dan semen. "Tapi sebenarnya 30 juta juga cukup. Karena ada juga mesin press itu Rp21 juta di tambah modal untuk membeli bahan-bahannya seperti semen dan pasir itu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar