Gapura bertulisan selamat datang, seolah merayu para pengguna jalan untuk mampir di sejumlah warung kopi yang mempunyai bentuk dan modelnya hampir sama. Bahkan, ada beberapa warung kopi yang menyediakan kamar tidur untuk melepas lelah para pengendara kendaraan. Setiap kamar itu berukuran sekitar 2x2,5 meter. Di dalam ruangan kamar hanya terdapat sebuah kasur yang cukup empuk. Terpisah dari ramai ditambah lampu pijar yang kurang begitu terang, sejumlah warung kopi itu terlihat seperti warung remang-remang. Setiap warung kopi dijaga 4-5 orang perempuan berpakaian seksi dan ber-make up tebal menunggu tamunya datang.
Sejumlah Wartawan dan Anggota DPRD Kobar berlabuh di sebuah warung kopi Kecamatan Pangkalan Lada Kobar. Warung kopi di daerah tersebut juga dijadikan tempat transaksi bisnis esek-esek. |
Parahnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kobar seolah melegalkan tempat prostitusi tersebut. Betapa tidak, Pemkab Kobar sebenarnya sudah mengetahui warung-warung tersebut menjadi tempat prostitusi. Sebab, Satpol PP, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial sering mendatangi tempat tersebut. Satpol PP mendatangi untuk mengontrol keamanan, Dinas Kesehatan untuk mengecek kesehatan para PSK, Dinas Sosial untuk memberikan pembinaan para PSK. "Artinya Pemkan mengetahui. Seharusnya ada tindakan dari pemerintah. Harus di gusur. Malah dibiarkan, seolah-olah melegalkan. Bahkan diberi pengecekan kesehatan segala," ujar Anggota Komisi A DPRD Kobar, Darmawan.
TOKO ZENGDA HERBALIS TERSEDIA: OBAT PEMBESAR PENIS - PEMBESAR PAYUDARA - PEMBESAR PANTAT (Call.082133626042 Sms.089624854268 Pin.2281EDDA) DETAIL PRODUK KLIK-->> www.zengda-center.com
BalasHapus